Pengantar Injil dan Identitas Orang Minahasa
Ada banyak hal penting tentang kehidupan orang Minahasa yang sering ditanyakan. Diantaranya; (1) bagaimana kehidupan tradisional mereka masa lalu, (2) bagaimana terjadinya persentuhan antara religi tradisionil orang Minahasa dengan agama kristen yang datang kemudian, (3) bagaimana dinamika hubungan antara orang-orang Minahasa dengan kompeni masa lalu (4) bagaimana proses integrasi orang Minahasa ini khususnya pihak perempuan dengan kelompok dari luar yang dibawa kompeni masuk Minahasa seputar abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19, dan (5) asal usul nama “Minahasa” yang sekarang ini digunakan sebagai simbol kebudayaan dan wilayah geografis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut saya kemukakan, karena penulis buku ini mengajukan permintaan kepada saya untuk menuliskan sebuah pengantar yang berkaitan dengan pola-pola budaya orang Minahasa tempodulu beserta makna-makna budayanya yang masih melekat pada simbol-simbol kebudayaan baru yang tampak terbawa dalam kehidupan moderen komunitas ini sampai sekarang, kususnya dari persepsi saya sendiri. Pekerjaan ini bagi saya bukanlah persoalan yang sederhana. Sebab, saya harus menelusuri sederetan kepustakaan yang saya koleksi untuk ditelaah dengan teliti.
Saya akui, , banyak unsur-unsur penting yang berkaitan dengan pertanyaan yang telah saya kemukakan di atas, belum akan terjawab secara memuaskan. Mengapa, karena waktu yang tersedia untuk meneliti dan menelaahnya dengan dalam, saat ini sangat terbatas. Kendati, dugaan saya, unsur-unsur terpenting mengenai orang Minahasa masalalu, sekarang dan yang akan datang oleh penulis baku ini, diharapkan dapat saya bahas dengan mendalam. Mudah-mudahan apa yang saya kemukakan ini mendekati angan dan pikiran penulis buku ini.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut saya kemukakan, karena penulis buku ini mengajukan permintaan kepada saya untuk menuliskan sebuah pengantar yang berkaitan dengan pola-pola budaya orang Minahasa tempodulu beserta makna-makna budayanya yang masih melekat pada simbol-simbol kebudayaan baru yang tampak terbawa dalam kehidupan moderen komunitas ini sampai sekarang, kususnya dari persepsi saya sendiri. Pekerjaan ini bagi saya bukanlah persoalan yang sederhana. Sebab, saya harus menelusuri sederetan kepustakaan yang saya koleksi untuk ditelaah dengan teliti.
Saya akui, , banyak unsur-unsur penting yang berkaitan dengan pertanyaan yang telah saya kemukakan di atas, belum akan terjawab secara memuaskan. Mengapa, karena waktu yang tersedia untuk meneliti dan menelaahnya dengan dalam, saat ini sangat terbatas. Kendati, dugaan saya, unsur-unsur terpenting mengenai orang Minahasa masalalu, sekarang dan yang akan datang oleh penulis baku ini, diharapkan dapat saya bahas dengan mendalam. Mudah-mudahan apa yang saya kemukakan ini mendekati angan dan pikiran penulis buku ini.
Komentar
Posting Komentar